Direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya, menyatakan bahwa sekitar 100 peluru tank dan bom menghujani fasilitas tersebut, melukai beberapa staf medis dan pasien yang sedang dirawat.
Saat ini, rumah sakit tersebut merawat 112 pasien yang terluka, termasuk enam orang di unit perawatan intensif.
Abu Safiya menekankan bahwa akses ke ruang operasi hanya mungkin dilakukan setelah pasokan listrik dan oksigen dipulihkan.
Dalam insiden terpisah, seorang dokter beserta keluarganya dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di dekat rumah sakit pada malam sebelumnya.
Sementara itu, serangan udara Israel terus berlanjut di berbagai wilayah Gaza, termasuk Jabalia dan Beit Hanoun, menewaskan setidaknya enam warga Palestina dalam satu hari.
Otoritas kesehatan Gaza mencatat bahwa lebih dari 44.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa sejak dimulainya konflik 14 bulan lalu ini.
Israel membantah tuduhan mengenai pemindahan paksa penduduk dan mengklaim bahwa operasi militer mereka ditujukan untuk menghancurkan Hamas serta menyelamatkan sandera yang ditangkap selama serangan pada 7 Oktober 2023.
Namun, dengan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk, banyak pihak menyerukan perlunya gencatan senjata untuk mencegah lebih banyak korban jiwa. (rie)
Source : radarmalang.jawapos.com
Leave a Reply