Namun, setelah sabar menunggu, akhirnya mereka tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Ahad (1/12/2024).
Di rumah sakit itu, relawan medis dari Indonesia akan akan bertugas selama beberapa hari. Kondisi RS Kamal Adwan sendiri saat ini dalam kondisi krisis akibat serangan berulang pasukan penjajah Israel.
Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan juga Tim EMT MER-C atas bantuan yang telah diberikan kepada warga Gaza, terutama bantuan tim medis.
Menurut Hussam, bantuan dari MER-C Indonesia tersebut sangat dibutuhkan, karena RS Kamal Adwan tidak punya dokter bedah umum. Menurut fia, sebelumnya pihaknya juga kehilangan banyak pasien dikarenakan tidak memiliki Tim EMT.
“Sekali lagi terima kasih untuk RS Indonesia dan EMT MER-C Indonesia yang telah memberi bantuan untuk Gaza. Terima kasih banyak atas bantuannya,” ucap dia..
Sebelum mencapai Gaza Utara, Tim EMT MER-C ke-6 yang terdiri dari dua dokter spesialis bedah umum, satu dokter spesialis obgyn, dua perawat, satu liaison officer dan satu logistik juga bertugas di dua Rumah Sakit di Gaza City yaitu RS Al-Shifa dan Public Aid Hospital.
Sebelumnya dilaporkan, pasukan penjajah Israel sejak Rabu (27/11/2024) pagi kembali mengepung dan menembaki Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahia, Gaza Utara, yang menyebabkan sejumlah fasilitas rusak.
Staf lokal Rumah Sakit Indonesia mengatakan, tank dan drone pasukan penjajah menembaki semua jendela, atap rumah sakit, tangki air, dan fasilitas lainnya. Listrik juga sempat padam akibat serangan tersebut.
Relawan MER-C di Jalur Gaza Ir Edy Wahyudi sebelumnya juga melaporkan, ada sekitar 26 tank penjajah Israel yang melakukan pengepungan di Rumah Sakit Indonesia.
MER-C masih terus berupaya untuk dapat kembali mengirimkan tim medis dan bantuan ke Gaza Utara, yang terblokade sejak perintah evakuasi paksa penjajah Israel pada awal Oktober 2024.
Tim EMT MER-C ke-6 yang saat ini bertugas di dua Rumah Sakit di Gaza City yaitu RS Al-Shifa dan Public Aid Hospital telah lima kali mengajukan izin melalui WHO untuk bisa masuk ke Gaza Utara dan membantu memberikan pelayanan di Rumah Sakit Indonesia dan Kamal Udwan, namun hingga kini penjajah Israel masih belum memberikan izin.
Tim EMT MER-C ke-6 berhasil masuk ke Jalur Gaza pada akhir Oktober 2024. Di tengah kekurangan tenaga medis di Jalur Gaza terutama dokter spesialis, Tim recananya akan bertugas dalam jangka waktu lebih panjang, yaitu selama tiga bulan.
Source : republika.co.id
Leave a Reply