Serangan Hizbullah Paling Besar Paksa Jutaan Warga Israel Sembunyi, Ini Kata Pakar Militer

Kolonel Purnawirawan Hatem Karim al-Falahi, seorang pakar militer, mengatakan bahwa Israel kemungkinan akan meningkat secara signifikan setelah serangan rudal Hizbullah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan memprediksi bahwa mereka akan mengebom target-target milik negara Lebanon, termasuk bandara dan pelabuhan Beirut.

Berbicara kepada Aljazeera, al-Falahi mengatakan bahwa apa yang dilakukan Hizbullah sangat menyakitkan setelah menargetkan target militer dan ekonomi, yang telah membuat Israel menderita secara nyata.

Al-Falahi percaya bahwa Hizbullah mengadopsi kebijakan pencegahan baru yang coba dibuktikan dengan jumlah roket yang belum pernah terjadi sebelumnya ke berbagai target Israel di tingkat taktis, taktis dan strategis.

Kebijakan partai ini muncul setelah eskalasi Israel yang menargetkan sebuah area yang berjarak sekitar 300 meter dari Serail Pemerintah Lebanon (tempat kedudukan kabinet), katanya, seraya menambahkan bahwa partai ini mengirimkan pesan bahwa mereka mampu mengelola konfrontasi dan eskalasi terhadap Tel Aviv.

Di sisi lain, pakar militer tersebut memperkirakan bahwa Israel akan menanggapi roket-roket Hizbullah dengan menyerang target-target milik partai tersebut dan negara Lebanon, termasuk bandara dan pelabuhan, terutama karena serangan darat masih terbatas dan belum mencapai terobosan yang signifikan.

Dia menunjukkan bahwa Tel Aviv telah berfokus pada periode sebelumnya pada “tidak memusuhi rakyat Lebanon yang tersisa untuk mempertahankan tekanan pada Hizbullah”.

Dalam konteks ini, lembaga penyiaran pemerintah Israel mengutip sebuah sumber politik yang mengatakan bahwa “Israel sejauh ini telah membedakan antara target Lebanon yang tidak diserang dan target Hizbullah.”

Menurut lembaga penyiaran Israel tersebut, Tel Aviv memperingatkan Beirut bahwa jika tidak ada kesepakatan yang dicapai, target-target Lebanon akan diserang, sementara Hizbullah mempublikasikan sebuah gambar yang berbunyi: “Beirut bertemu dengan Tel Aviv”.

Pada gilirannya, surat kabar Maariv mengatakan bahwa tentara Israel dapat menargetkan gedung parlemen Lebanon di Beirut sebagai bagian dari opsi dalam perang di Lebanon, untuk menyatakan “kemenangan” dan mengembalikan penduduk utara ke rumah mereka.

Tentara Israel mengeluarkan peringatan baru bahwa gedung-gedung di pinggiran selatan Beirut, Haret Hreik, Ghubairi, Burj al-Barajneh, Hadath, Choueifat, dan Amroussiyeh akan dibom, dan al-Falahi memperkirakan akan terjadi malam yang panas.

Posted In :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *