Pimpinan umat Katolik Paus Fransiskus meminta masyarakat internasional untuk mengkaji apakah agresi militer Israell di jalur Gaza merupakan genosida terhadap rakyat Palestina. Hal itu disampaikan Paus dalam buku barunya yang akan segera diterbitkan.
“Kita harus menyelidiki dengan saksama untuk menilai apakah ini sesuai dengan definisi teknis (genosida) yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan organisasi internasional,” kata pimpinan Takhta Suci Vatikan tersebut dalam bukunya, dikutip surat kabar Italia, La Stampa, Ahad (17/11/2024).
Pernyataan tersebut ditanggapi Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Heri Wibowo. Romo Heri mengungkapkan, pernyataan itu terkait dengan rencana penerbitan buku yang akan ditulis untuk Tahun Yubileum 2025.
“Kalau saya lihat dan setelah membaca beritanya, berita tersebut terkait dengan rencana Paus Fransiskus yang akan menerbitkan buku. Judulnya: Harapan tidak pernah mengecewakan. Peziarah menuju dunia yang lebih baik,” kata Romo Heri kepada Republika, Senin (18/11/2024).
Romo Heri mengatakan, Paus Fransiskus merupakan pejuang kemanusiaan dan penentang keras segala bentuk kekerasan. Karena itu, ujar dia, Paus berpandangan pembunuhan nyawa manusia tidak boleh terjadi.
“Beliau (Paus Fransiskus) tidak membenarkan bahwa ada kasus genosida di Gaza. Beliau hanya menulis, kalau seandainya ada pernyataan para ahli di atas, dan oleh karena itu Paus mengharapkan agar para ahli hukum dan badan-badan internasional melakukan juga investigasi untuk membuktikan pernyataan di atas,” ujar Romo Heri.
Romo Heri mengungkapkan, sejak pecah perang di Gaza, tiada hari berlalu tanpa Paus Fransiskus memikirkan nasib Palestina dan Israel, juga Ukraina, Russia, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan lain-lain.“Gereja Katolik menolak segala bentuk kekerasan termasuk perang di manapun karena akan memakan korban jiwa, kerusakan dan lain-lain,” ujar Romo Heri.
Ia menegaskan, Gereja menganjurkan agar pihak yang bertikai membangun dialog agar rantai kekerasan tidak semakin panjang.
Source : republika.co.id
Leave a Reply