Kepala Badan PBB Untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini memperingatkan bahwa jutaan orang Palestina akan terjerumus ke dalam kekacauan kecuali negara-negara anggota PBB mengintervensi untuk menghentikan penerapan undang-undang Israel yang melarang badan tersebut beroperasi.
“Tanpa campur tangan negara-negara anggota, UNRWA akan runtuh, membawa jutaan orang Palestina ke dalam kekacauan,” kata Lazzarini kepada Majelis Umum PBB sebagaimana dilaporkan IRNA, Kamis (7/11/2024).
Lazzarini juga menyampaikan bahwa agensinya menghadapi waktu yang paling sulit dan berat.
Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan di New York pada Rabu, lebih dari seminggu setelah parlemen Israel, Knesset, menyetujui dua undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi di wilayah yang dikuasai Israel dan membatasi keras kegiatannya di Tepi Barat yang diduduki serta Jalur Gaza yang terkepung. Undang-undang tersebut akan mulai berlaku 90 hari setelah disetujui pada 29 Oktober.
“Sejak dimulainya perang di Gaza, pejabat Israel menggambarkan pembubaran UNRWA sebagai tujuan perang. UU Knesset melayani tujuan ini,” kata Lazzarini dalam pertemuan Majelis Umum PBB, menurut siaran pers oleh UNRWA.
Dia menambahkan bahwa niat Israel lebih dari sekadar merongrong UNRWA dan PBB. Israel berusaha mengakhiri hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri, dan aspirasi untuk solusi politik yang adil.
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, berbicara dalam sesi yang sama pada Rabu, mengatakan bahwa larangan Israel terhadap UNRWA adalah bagian dari upaya panjang rezim Israel untuk menghancurkan masa depan Palestina.
Dia mengkritik serangan terbuka Israel terhadap PBB dengan menargetkan UNRWA yang ia sebut sebagai tulang punggung respons kemanusiaan internasional di Gaza.
Duta Palestina itu juga memperingatkan bahwa genosida yang sedang berlangsung di Gaza tidak akan berakhir dengan sendirinya dan menekankan bahwa PBB serta negara-negara anggotanya memiliki kewajiban untuk menghentikannya.
Sementara itu, di lokasi terpisah, tusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Riyad Mansour pada Rabu (6/11/2024) mengecam larangan Israel terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menganggapnya sebagai “upaya jangka panjang untuk menghapuskan masalah Palestina.”
Mansour, selama sidang UNRWA di Majelis Umum PBB, menggambarkan “serangan terbuka” Israel terhadap PBB, terutama UNRWA, yang menurutnya adalah “tulang punggung respons kemanusiaan internasional di Gaza.”
Dia menekankan bahwa serangan Israel menargetkan “rakyat sipil Palestina dan mereka yang berusaha untuk tetap hidup.”
Mansour menekankan bahwa mandat UNRWA sangat penting, yang berasal dari “tanggung jawab tetap PBB terhadap masalah Palestina,” dan badan tersebut “sangat diperlukan dan tak tergantikan.”
“Genosida ini tidak akan berakhir dengan sendirinya. Setiap perwakilan negara di sini dan PBB sebagai kesatuan memiliki tugas untuk menghentikannya. Ratusan ribu warga Palestina “sedang menghadapi ancaman kematian saat kita berbicara,” katanya.
IDia mempertanyakan legitimasi Israel sebagai anggota PBB, namun pada saat yang sama melanggar prinsip-prinsip badan tersebut.
“Bagaimana Israel bisa memimpin serangan seperti itu terhadap PBB … dan masih menyebut dirinya sebagai anggota?” kata Mansour, mempertanyakan.
Mansour menuntut masyarakat internasional mengambil tindakan tegas, mendesak agar UNRWA dilestarikan, dan pengungsi Palestina dilindungi.
“Kita harus bertindak secara kolektif dan tegas untuk melestarikan UNRWA, memungkinkannya memenuhi mandatnya dan mengalahkan segala upaya untuk menghancurkannya,” ujarnya.
Source : republika.co.id
Leave a Reply